Berdoa dan berikhtiar adalah bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya memang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Berdoa harus disertai ikhtiar dan sebaliknya ikhtiar harus pula disertai doa. Dalam kaitan ini Ibnu Atha’illah al-Iskandari mengingatkan bahwa setiap harapan menuntut adanya usaha konkret dari manusia sebagai berikut: الرجاء ما قارنه عمل والا فهو أمنية Artinya,”Harapan mesti disertai amal. Jika tidak, ia hanyalah angan-angan” (lihat Taqrib al-Turats al-Hikam al-‘Athaiyyah, Syarh ibn Abbad al-Nafaziy al-Rundiy, Markaz al-Ahram li al-Tarjamah wa al-Nasyr, Kairo, 1988, Cet. I, hal. 205). Harapan yang disandarkan kepada Allah disebut doa. Doa yang tidak diikuti dengan ikhtiar hanyalah angan-angan yang bisa jadi karena itu Allah sulit mengabulkannya sebab dalam kaitan ini Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/120676/konsekuensi-berdoa-adalah-berikhtiar
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/120676/konsekuensi-berdoa-adalah-berikhtiar